Serangan Siber Cyber

Terulang Kembali, Bank Terkena Serangan Siber. Apa Saja Kerugiannya?

Serangan Siber – Banyak dampak positif dari perkembangan teknologi digital yang semakin canggih, tetapi dibalik banyaknya dampak positif yang ditimbulkan, tentunya memiliki dampak negatif juga yaitu serangan siber. Serangan siber menjadi salah satu kejahatan di era digitalisasi saat ini, salah satunya adalah ransomware dan munculnya peretasan atau hack oleh seorang hingga kelompok peretas yang biasa kita kenal dengan sebutan hacker.

Beberapa waktu yang lalu, telah terjadi serangan siber ransomware yang menyerang salah satu bank milik negara. Ransomware telah menyerang sistem layanan pada bank milik negara tersebut hingga menimbulkan banyak permasalahan dan hacker berhasil mencuri data, mulai dari data pribadi pegawai hingga nasabah. Hal tersebut tentu akan menimbulkan kerugian yang tidak kecil.

Tentunya Anda bertanya-tanya mengenai apa yang hacker cari? Dan apa saja kerugian yang ditimbulkan? Mari kita ulas pada pembahasan kali ini.

Serangan Siber

Serangan Siber Cyber

Serangan siber atau cyber attack adalah  upaya individu atau kelompok untuk mengakses, menghancurkan, atau mencuri informasi atau sumber daya komputer secara ilegal. Sasaran serangan ini bermacam-macam, antara lain mencuri data sensitif, mengganggu infrastruktur teknologi informasi, mengganggu layanan online, atau menyebabkan kerugian finansial. Serangan dunia maya dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti malware, serangan phishing, serangan DDoS (Distributed Denial of Service) dan serangan ransomware.

Kerugian Bagi Bank

Ketika sebuah bank saat mengalami serangan siber , berikut kerugian finansial yang dapat terjadi :

  • Kehilangan Dana Nasabah

Jika serangan tersebut mengakibatkan akses tidak sah ke akun nasabah atau informasi keuangan, dana nasabah dapat menjadi target pencurian. Kerugian ini dapat meliputi transfer dana yang tidak sah, penarikan uang, atau penyalahgunaan kartu kredit/debit.

  • Biaya Penyelidikan dan Pemulihan

Setelah serangan, bank harus melakukan investigasi internal untuk mengidentifikasi sumber serangan, memperbaiki celah keamanan, dan mengambil langkah-langkah pemulihan yang diperlukan. Biaya yang terkait dengan penyelidikan ini, termasuk membawa ahli keamanan siber, dapat menjadi beban finansial yang signifikan.

  • Denda dan Sanksi Hukum

Jika bank tidak memenuhi standar keamanan atau melanggar peraturan terkait keamanan data dan privasi, bank dapat dikenakan denda oleh otoritas pengawas dan regulator keuangan. Denda ini dapat mencapai jumlah yang besar dan memberikan beban finansial yang serius bagi bank.

  • Biaya Restorasi Sistem

Setelah serangan, bank harus memulihkan dan memperbaiki sistem yang terkena dampak. Biaya yang terkait dengan memperbaiki kerusakan pada infrastruktur TI, pemulihan data, dan pemulihan keamanan dapat mencapai jumlah yang signifikan.

  • Kehilangan Reputasi dan Kehilangan Nasabah

Serangan siber yang berhasil pada sebuah bank dapat merusak reputasi bank tersebut. Kehilangan kepercayaan nasabah dapat mengakibatkan penarikan dana atau pemindahan nasabah ke bank lain. Kehilangan nasabah dapat berdampak negatif pada pendapatan dan kinerja keuangan jangka panjang.

  • Biaya Pencegahan dan Peningkatan Keamanan

Untuk menghindari serangan serupa di masa depan, bank harus meningkatkan sistem keamanan dan menginvestasikan sumber daya dalam pelatihan karyawan, teknologi keamanan, dan audit keamanan yang lebih sering. Semua ini dapat menambah beban finansial bagi bank.

Kerugian Bagi Nasabah

Saat bank mengalami serangan siber, nasabah juga dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Berikut adalah beberapa kerugian yang dapat dialami oleh nasabah :

  • Pencurian Identitas

Serangan siber yang berhasil dapat mengakibatkan pencurian data pribadi nasabah, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor KTP. Informasi ini dapat digunakan oleh penyerang untuk melakukan pencurian identitas atau penyalahgunaan dalam transaksi finansial.

  • Kehilangan Dana

Jika penyerang berhasil mengakses akun nasabah, mereka dapat melakukan transaksi yang tidak sah, transfer dana yang tidak diizinkan, atau bahkan menarik dana dari rekening nasabah. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan dana yang signifikan bagi nasabah.

Apa Yang Menjadi Tujuan Serangan Siber?

Serangan siber dapat memiliki berbagai bentuk dan tujuan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis serangan siber umum :

  • Malware

Merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem komputer atau mencuri informasi. Contoh malware termasuk virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware.

  • Phishing Attack

Ini melibatkan upaya untuk memperoleh informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi keuangan dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui email, pesan instan, atau situs web palsu.

  • DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan ini bertujuan untuk membuat sumber daya komputer atau situs web tidak tersedia bagi pengguna yang sah dengan cara membanjiri sistem target dengan lalu lintas internet yang berlebihan.

  • Ransomware

Serangan ini melibatkan pengenkripsian data pada sistem komputer korban dan penuntutan pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi yang diperlukan.

Kesimpulannya, serangan siber memiliki dampak yang merugikan, termasuk pencurian identitas, kebocoran informasi sensitif, kerusakan reputasi, gangguan operasional dan kerugian finansial. Oleh karena itu, perlindungan keamanan siber dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk melindungi diri dan sistem dari serangan siber.

Serangan siber ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang dapat diperkiraan Milyaran hingga Triliunan Rupiah, tetapi perlu untuk diingat bahwa perkiraan kerugian finansial terkait serangan siber sangat bergantung pada skala dan tingkat serangan, jenis bisnis, dan faktor-faktor lainnya. Setiap kasus serangan siber memiliki implikasi yang unik dan bisa berbeda-beda dalam hal dampak finansial yang ditimbulkan.

Jangan lupa untuk mengunjungi website kami Indonesiancloud.com, dan website VPS kami cloudhostingaja.com. karena kami juga menyediakan layanan Security as A Service. Sampai bertemu di artikel selanjutnya.