Content Delivery Network atau yang biasa disebut CDN adalah bagian penting dari suatu website ataupun aplikasi. Konten dari sebuah website yang biasa Anda lihat di handphone, baik itu video, gambar, audio, atau apa pun jenis kontennya, sangat besar kemungkinan terkirim menggunakan CDN.
Kali ini Indonesian Cloud akan berbagi informasi mengenai apa itu CDN untuk anda.
Memahami CDN dengan contoh
Content Delivery Network adalah jaringan server yang didistribusikan secara global agar membantu sebuah website memiliki kinerja lebih cepat, aman, via jaringan tersebut.
Salah satu penggunaan CDN yang paling umum adalah untuk meningkatkan waktu muat sebuah halaman. Mari menggunakan e-commerce sebagai contoh untuk memahami bagaimana CDN membantu meningkatkan waktu muat halaman.
Misal Anda memiliki website e-commerce yang menarik dan memiliki server di Surabaya. Seluruh file yang dibutuhkan website Anda semuanya tersimpan di server tersebut. Jadi, ketika pengunjung mengakses website Anda, semua yang dimuat website Anda datang dari server di Surabaya ini.
Sekarang ada pengunjung website dari Palembang mencoba untuk mengakses. Setiap konten atau sumber daya dari website seperti javascript files, stylesheets, gambar dan lain-lain, diminta dari perangkat pengunjung website ke server Anda. Dua lokasi ini, pengunjung di Palembang dari server di Surabaya jaraknya sekitar 1300 kilometer. Karena, jarak yang jauh maka sumber daya website inilah yang bertanggungjawab atas kecepatan loading sebuah website.
Bagaimana CDN meningkatkan waktu muat sebuah halaman?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, CDN merupakan jaringan server yang didistribusikan secara global berfungsi untuk menyimpan (biasa disebut “cache”) dan mengirim setiap konten website Anda. Setiap server di jaringan CDN disebut Point of Presence (PoP).
Alih-alih mengirim sumber daya website Anda langsung dari server utama website, Anda mengirim sumber daya website kepada pengunjung via PoP. Jadi, ketika ada pengunjung website dari Palembang, walaupun server Anda ada di Surabaya, pengunjung akan mendapatkan sumber daya website dari server CDN terdekat dari Palembang atau lokasi pengunjung. Ini jelas akan memangkas waktu muat halaman secara signifikan.
Apa fungsi lain CDN?
Meningkatkan kecepatan website atau aplikasi adalah fungsi yang paling banyak digunakan dari CDN. Akan tetapi, ternyata ada juga fungsi lain dari penggunaan CDN.
1. Memastikan Ketersediaan Konten
Ini sejatinya merupakan hasil otomatis dari penggunaan CDN. Untuk tujuan kesederhanaan, ketersediaan yang dimaksud dapat dianggap sebagai ukuran sederhana soal berapa lama website Anda beserta fungsi-fungsinya tetap dapat diakses dalam periode tertentu.
Biasanya, saat Anda menggunakan server, Anda perlu menambahkan lebih banyak jumlah server saat traffic website Anda meningkat. Repotnya, jika ada masalah yang tak terduga seperti server atau database bermasalah, jelas bisa membuat website down.
Sementara itu, CDN bisa melakukan dua hal. Pertama, banyak traffic tidak akan datang langsung ke server Anda. Edge server dari CDN-lah yang akan banyak menerima traffic. Kedua, meskipun konten sudah tersedia di cache CDN dan server milik Anda sedang bermasalah, CDN tetap bisa menyediakan konten.
2. Keamanan Website
Ini adalah fungsi canggih yang secara umum digunakan oleh perusahaan yang besar. Karena PoP atau edge server adalah lapisan pertama dari sistem yang menerima traffic, ini juga menjadi garis terluar pertahanan yang menyerang website Anda.
Jika suatu CDN bisa mengisolasi bad traffic dari good traffic, CDN juga bisa menghentikan bad traffic datang ke server Anda. Server Anda nantinya hanya akan merespons good traffic yang datang dari pengunjung website.
Jenis konten apa yang bisa dikirimkan via CDN?
Secara teori, Anda bisa menggunakan CDN untuk meng-cache dan mengirim semua sumber daya website Anda. Berapa lama Anda bisa meng-cache di CDN, ataukah harus meng-cache seluruhnya? Semua itu tergantung dari tipe konten.
Jika Anda menjual sepatu Nike di website Anda dan dua pengunjung sedang melihat produk tersebut, satu wanita dari Palembang dan satu wanita lainnya dari Makassar.
Konten seperti ini adalah kandidat bagus untuk disajikan dari cache CDN. Jika Anda sudah menggunakan server Anda secara langsung, server itu juga akan mengirimkan gambar yang sama. Konten seperti gambar di atas, tidak berubah atau tetap ‘statis’ biasa disebut juga static content. Javascript, yang jelas memengaruhi interaksi di website Anda, serta CSS, yang menentukan penampilan dari website Anda, tetap tidak akan berubah untuk seluruh pengunjung dan dapat diklasifikasi sebagai static content.
Akan tetapi, website Anda bisa mempunyai diskon yang berbeda atau ongkos kirim yang variatif. Anda mungkin juga ingin membedakan rekomendasi produk berdasarkan pengunjung laki-laki dan perempuan. Konten-konten website mulai dari teks, diskon, API yang mendapatkan rekomendasi produk bervariasi berdasarkan jenis kelamin ini.
Konten-konten tersebut dinamakan dynamic content atau bisa berubah berdasarkan pengunjung. Ini sulit tapi bukan hal yang mustahil. Mungkin Anda ingin menjaga agar ongkos kirim ter-cache untuk beberapa jam di CDN karena ongkos kirim tidak akan sering berubah. Tapi, konten seperti rekomendasi produk pasti akan sering berubah, sehingga ini tidak bisa di-cache.
Bagaimana cache CDN ter-update?
Fungsi umum penggunaan CDN adalah untuk meng-cache konten dan mengirimnya kepada pengunjung website sehingga bisa memangkas waktu muat laman. Maka dari itu, konten harus ter-cache di PoP selama mungkin. Makin lama tersimpan, makin cepat juga kecepatan website Anda. Sebagai contoh Google PageSpeed yang akan memberikan Anda penalti karena sudah lama tidak menggunakan cache untuk static content Anda.
Kendati demikian, Anda harus bisa mengontrol berapa lama konten berada di CDN, dan bagaimana Anda memaksanya untuk refresh jika konten di server utama Anda telah berubah. Contohnya, jika CDN Anda sudah menyimpan sepatu Nike yang tadi sudah disebutkan, meskipun Anda sudah mengubah gambarnya di server utama, file yang ter-cache di CDN tidak akan otomatis berubah.
Sejatinya ada standar atau beberapa tips untuk memperbarui konten atau pun URL, yang jika dikombinasikan, dapat dipastikan konten yang ada di CDN Anda akan terus ter-update dan sinkron dengan server utama Anda.
Penyedia CDN
Karena meningkatnya variasi konten dan perangkat yang digunakan untuk mengakses konten tersebut, penyedia CDN juga otomatis semakin beragam. Ketika memilih penyedia CDN, juga pikirkan ukuran dan distribusi dari jaringannya, seberapa strategis lokasi server, ketersediaan customer support, serta harga. Juga jangan lupakan jika penyedia CDN ini memberikan layanan tambahan yang berguna untuk perusahaan Anda, seperti keamanan tambahan dan layanan data analisis.
Berikut penyedia CDN yang populer:
- Cloudflare
- Swiftserve
- Akamai
- Amazon CloudFront
- Incapsula
- Edgecast
- Cachefly
- Google App Engine
- CDN77
- jsDelivr
- MaxCDN
Untuk menunjang kebutuhan bisnis Anda, memiliki website berkecepatan tinggi bukan lagi hal yang rumit. Anda bisa memilih CDN Cloudflare yang memiliki jaringan pengiriman konten yang bertindak sebagai proxy antara website dan pengunjung. Melayani cache konten statis dari lokasi terdekat (Cloudflare memiliki banyak server yang tersebar di beberapa negara), hal itu menjadikan loading sebuah website lebih cepat.
CDN Swiftserve juga merupakan salah satu yang terbaik karena dirancang untuk mengirimkan konten multimedia dengan cepat, aman, dan terpercaya untuk pengunjung dari seluruh dunia. Swiftserve memanfaatkan PoP yang didistribusikan secara global oleh SwiftFederation untuk menurunkan latensi jaringan, offload origin, dan mengurangi serving cost. Kami juga memiliki produk VPS bagi Anda melalui website VPS kami cloudhostingaja.com.
Kami dari Indonesian Cloud siap membantu mengintegrasikan CDN tersebut dengan website dari perusahaan Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.