Banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memiliki website, email dan domain perusahaan, dan bahkan hanya beberapa yang memiliki strategi bisnis media sosial.
Masyarakat Indonesia sudah familiar dengan internet, ponsel pintar/tablet, dan semua yang serba online. Kemanapun Anda pergi pasti akan selalu menjumpai orang-orang yang fokus dengan gadgetnya (bahkan ketika sepasang kekasih sedang kencan!). Untuk tetap eksis dan updated dalam masyarakat dunia yang berkembang saat ini, seharusnya bisnis di Indonesia tetap menunjukkan eksistensi mereka di dunia online.
Pengaruh Bisnis Terhadap Generasi Digital
Seiring waktu, kemenangan atau kekalahan bisnis ditentukan oleh kekuatan sepak terjang perusahaan di dunia online. Jika sebuah bisnis gagal untuk memahami pentingnya eksistensi online dan memberikan perhatian yang cukup, maka bisnis tersebut kurang dapat mengikuti persaingan yang ada.
Juga sangat penting bagi bisnis untuk terlibat dalam interaksi media sosial dan memahami apa pesan yang disampaikan melalui online, khususnya dengan munculnya website-website review consumer seperti TripAdvisor. Tanpa memiliki pemikiran strategi yang baik di sosial media, atau memilih mengabaikannya sama sekali, perusahaan menempatkan dirinya perlahan pada resiko dan menutup diri dari peluang. Masih bisa dihitung bisnis di Indonesia yang secara aktif berinteraksi kepada pelanggannya melalui media sosial, disamping memilih untuk menggunakan media sosial sebagai salah satu saluran marketing.
Bisnis yang mempunyai website dan email yg profesional (@gmail.com tidak professional!), dan strategi media sosial yang solid, akan mendapatkan pertumbuhan sales lead, penyempurnaan company image dan lebih terkoneksi dengan pelanggan. Sales lead tersebut tidak hanya untuk menarik pelanggan baru, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang sudah ada.
Banyak pemilik bisnis ingin mengembangkan bisnis lebih cepat dari pertumbuhan bisnis pada umumnya. Sebagian besar perusahaan sepertinya terjebak dalam suatu paradigma dimana umumnya hanya melihat bisnis mereka berkembang secara organik tanpa mempertimbangkan persaingan internasional. Namun dengan adanya pasar bebas ASEAN (AFTA) Januari 2015, tidak akan ada batasan perusahaan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, serta lainnya untuk memasuki pasar Indonesia dan berkompetisi langsung dengan bisnis lokal. Inilah yang menjadi ancaman nyata bagi perusahaan domestik.
Peran Indonesian Cloud Dalam Membangkitkan Digitalisasi
IndonesianCloud sebagai penyedia layanan cloud computing di Indonesia, memahami cara untuk memastikan kesuksesan bisnis lokal adalah dengan berinvestasi pada perkembangan teknologi digital. Artinya, sepenuhnya dekat dengan budaya ‘online’, dan berganti haluan dari “tradisional” ke “era digital”.
Cloud computing berbeda dengan teknologi IT tradisional. Cloud computing tidak membutuhkan investasi di depan, menghilangkan semua resiko keuangan bagi bisnis untuk mencoba inisiatif online yang baru. Hal ini sesuai dengan kondisi pasar yang ada, dimana yang paling cepatlah yang memenangkan kompetisi.
Neil Cresswell, Chief Executive Officer – IndonesianCloud
Berikut penjelasan dari kami. Jika Ingin membaca artikel lainnya seputar teknologi atau ingin informasi lebih lanjut mengenai produk dari Indonesian Cloud, Anda dapat mengunjungi laman website kami Indonesiancloud.com, dan website VPS kami cloudhostingaja.com. Sampai jumpa di artikel lainnya.