Apa itu Cloud Computing? Hmm..kami tidak akan menjawab pertanyaan itu karena sudah cukup banyak artikel, organisasi dan komunitas di luar sana yang memiliki definisi masing-masing mengenai Cloud Computing salah satunya sebut saja NIST Definition of Cloud Computing yang merupakan organisasi penerap standar teknologi di US, untuk selanjutnya kami tidak ingin menambah kerumitan di kepala anda mengenai hal itu dan akan mencoba untuk lebih fokus mengenai judul tulisan ini.
Memilih penyedia layanan Cloud Computing bukan merupakan hal yang mudah, anda akan di hadapkan pada sejumlah pilihan baik itu penyedia layanan lokal maupun global yang terus bertambah jumlahnya. Masing-masing penyedia layanan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan menurut Frost & Sullivan (jangan tanya kami siapa mereka), “setiap penyedia layanan Cloud Computing tidak di desain dan dibangun secara sama atau setara”. Jadi anda harus dapat pintar memilih penyedia layanan mana yang sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi anda, tentu saja ada banyak standar, compliance, framework dan sebagainya diluar sana yang bisa anda jadikan kerangka untuk memulai seleksi.
Beberapa contohnya yaitu CCSK dan ENISA yang memiliki kerangka pengendalian resiko ketika suatu organisasi akan mengadopsi teknologi Cloud Computing. Framework-framework tersebut bisa dikatakan cukup serius dan tidak akan mudah (butuh keahlian khusus) untuk menerapkannya, namun kami sebagai praktisi akan mencoba untuk membantu memberikan informasi awal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan ketika organisasi anda akan mengadopsi layanan Cloud Computing (versi kami loh, jadi jangan terlalu banyak berharap) :
1. Keamanan Data
Apakah data anda aman berada di tangan penyedia layanan? Pastikan penyedia layanan anda memiliki mekanisme untuk mengamankan data atau informasi anda yang berharga baik itu di lapisan fisik, virtual maupun personil yang mengoperasikannya. Pada umumnya penyedia layanan telah melakukan investasi yang cukup besar dalam masalah keamanan ini, sebut saja Firewall, IPS/IDS, Anti-DDoS (mahluk apa ini?) dan personil khusus yang memiliki keahlian spesifik dalam hal keamanan jaringan dan data.
Kemudian bagaimana jika kita balik pertanyaannya, “Apakah data anda aman berada di tangan organisasi anda sendiri? Apakah organisasi anda memiliki perangkat-perangkat keamanan tingkat tinggi dan terbaik? Apakah organisasi anda memiliki personil yang khusus menangani masalah keamanan data dan jaringan?”
2. Performa Layanan
Anda tentu tidak ingin layanan yang akan Anda bayar setiap bulannya tidak dapat di andalkan atau mungkin sampai tidak bisa digunakan karena performanya yang rendah. Mengukur performa layanan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memilih penyedia layanan Cloud Computing. Pastikan aplikasi atau layanan anda dapat berfungsi dengan baik di atas teknologi baru ini, biasanya penyedia layanan akan memberikan masa trial atau test drive platform mereka kepada pelanggan potensial. Manfaatkan masa ini untuk melakukan performance benchmark terhadap kemampuan komputasi, jaringan dan media penyimpanan yang mereka miliki. Anda dapat melakukannya secara manual maupun menggunakan beberapa tools yang ada diluar sana.
3. Skalabilitas dan elastisitas
Cloud computing erat kaitannya dengan skalabilitas dan elastisitas, this is the beauty of cloud..(Halah..). Yakinkan diri anda bahwa penyedia layanan yang nantinya akan digunakan oleh organisasi anda memiliki kemampuan untuk scale-up/scale-out tanpa mengganggu layanan yang sedang berjalan. Artinya sumber daya yang anda sewa dapat anda tambahkan dan anda kurangi sesuai dengan kebutuhan anda dan dapat dilakukan dengan dampak yang sangat minimum atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap aplikasi/layanan yang sedang berjalan.
4. Biaya Layanan Cloud Computing
Baiklah kita berada di Indonesia dan semua orang disini sepertinya ingin layanan yang murah dan yang terbaik pada saat yang bersamaan J. Sudut pandang yang harus dijaga adalah objektifitas penilaian atau pengambilan variabel pengukuran, ketika anda mencoba membandingkan satu layanan dengan layanan lainnya, pastikan anda menghitung parameter yang memiliki jumlah dan kemampuan yang setara.
Contohnya jika anda membandingkan dari sisi media penyimpanan suatu penyedia layanan Cloud Computing, anda membutuhkan kapasitas sebesar 100GB, maka masing-masing penyedia layanan mungkin saja memberikan harga yang jauh berbeda. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena 100GB di atas platform yang memiliki performa (IOPS) dan tingkat efisiensi (deduplikasi dan kompresi) yang lebih tinggi tentu saja harga nya akan lebih mahal. Jadi sesuaikan biaya layanan dengan performa aplikasi dan tingkat kritikalitas yang ingin dicapai.
5. Dukungan Layanan Pada Cloud Computing
Layanan yang nantinya anda miliki tentunya harus didukung dengan baik dalam pengoperasiannya. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan anda adalah bagaimana mekanisme penanganan insiden beserta responnya, bagaimana eskalasi dilakukan jika suatu permasalahan terjadi, melalui media apa saja bentuk dukungan yang akan anda dapat nantinya (email, telepon, remote session, on-site, etc). Yang jelas penyedia layanan lokal sepertinya dapat merespon dan berinteraksi lebih baik dalam hal on-site support dan komunikasi bahasa yang digunakan.
6. Yuridiksi dan lokasi data
Hal ini kembali kepada kebijakan organisasi anda, contohnya jika organisasi anda bergerak di bidang finansial kemungkinan besar data anda harus tetap berada di Indonesia atau bahkan tetap berada di lokasi data center anda sendiri yang biasanya layanan yang di tawarkan oleh penyedia adalah Private Cloud (baca deployment model di NIST Definition of Cloud Computing)
7. Portabilitas dan interoperabilitas
Data anda harus dapat anda pindahkan dari satu penyedia layanan ke penyedia layanan lainnya ataupun kembali ke data center anda sendiri dan sebaliknya. Biasanya penyedia layanan akan menyediakan satu format standar tertentu yang bisa digunakan untuk memindahkan data atau beban kerja antar teknologi/platform yang berbeda, salah satu contohnya Open Virtualization Format (OVF).
8. Backup dan Pemulihan Bencana Pada Cloud Computing
No cloud is perfect, seperti yang anda ketahui bahkan penyedia layanan Cloud Computing global pun mengalami bencana dan gangguan layanan. Anda harus tanamkan pemikiran ini di awal sehingga anda bisa menghindari atau mengurangi dampaknya. Terus bagaimana jika memang tidak ada penyedia layanan Cloud Computing yang sempurna di luar sana? Jawabannya adalah “Mitigasi”.
Tanyakan kepada calon penyedia Cloud Computing anda apakah mereka memiliki opsi layanan backup atau pemulihan bencana di lokasi yang berbeda dimana data-data anda direplikasi dalam periode waktu tertentu, sehingga dampak bencana dapat diminimalisir. Jika tidak maka anda harus mereplikasi layanan anda ke penyedia layanan Cloud Computing yang berbeda (lihat Point#7 interoperabilitas).
9. SLA (Service Level Agreement)
Cloud #9, sengaja kami tempatkan point ini di nomer 9 karena SLA memang erat kaitannya dengan angka 9. Ketika pertama kali anda bertemu dengan calon penyedia layanan Cloud Computing organisasi anda, SLA adalah salah satu hal penting yang harus anda tanyakan dan tentu saja di cek. Mereka bisa saja menyebutkan banyak angka 99,99999 disana, tapi apakah arsitektur platform, facility data center, dan jaringan mereka didesain untuk bisa mencapai angka tersebut? Anda harus memeriksanya terlebih dahulu tentunya, pastikan semuanya redundant setidaknya n+1 sehingga tidak ada single point of failure dan anda dapat tidur tenang di malam hari.